Cara Mengatasi Diare
Kotoran berair yang lebih sering dari biasanya. Diare biasanya disebabkan oleh virus atau terkadang makanan yang terkontaminasi. Ini jarang merupakan tanda dari kondisi lain, seperti penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus.
Diare dapat disebabkan oleh sesuatu selain penyakit. Misalnya diet cair, intoleransi makanan, stres, kecemasan atau penggunaan obat pencahar. Diare adalah penyakit dimana penderitanya sering buang air besar disertai dengan tinja yang encer atau encer. Diare biasanya disebabkan karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri atau parasit.
Diare merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di Indonesia, terutama pada bayi dan anak. Berdasarkan informasi yang diberikan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2019, jumlah kasus diare di seluruh Indonesia kurang lebih 7,2 juta jiwa. Diare yang biasanya berlangsung tidak lebih dari 1 hari (diare akut). Namun, dalam beberapa kasus, diare dapat berlangsung lebih dari 1 hari (diare kronis).
Diare adalah kondisi umum yang ditandai dengan buang air besar yang lebih sering dan berair dibandingkan dengan keadaan normal. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran pencernaan atau masalah lain yang mempengaruhi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Diare dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta ketidakseimbangan cairan dalam tubuh.
1. Penyebab Diare
a. Infeksi Bakteri, Virus, atau Parasit
Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit adalah penyebab umum diare. Misalnya, infeksi bakteri seperti Salmonella atau infeksi virus seperti norovirus dapat menyebabkan diare akut.
b. Makanan atau Minuman Tidak Sehat
Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi atau tidak higienis dapat mengakibatkan diare. Makanan yang tidak matang, produk susu yang tidak terolah dengan baik, atau minum air yang terkontaminasi adalah beberapa contoh pemicu potensial.
c. Intoleransi Makanan
Beberapa orang mungkin mengalami diare setelah mengonsumsi makanan tertentu yang mereka tidak toleransi. Misalnya, intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare setelah mengonsumsi produk susu.
d. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan perubahan dalam flora usus normal dan menghasilkan diare sebagai efek sampingnya.
e. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus (IBS), penyakit celiac, atau penyakit radang usus (inflammatory bowel disease) dapat menyebabkan diare kronis.
2. Gejala Diare
a. Buang Air Besar yang Berlebihan
Salah satu gejala utama diare adalah buang air besar yang lebih sering dan berair daripada biasanya.
b. Kram Perut dan Nyeri
Kram perut dan nyeri dapat menyertai diare, terutama sebelum atau selama buang air besar.
c. Kehilangan Cairan dan Dehidrasi
Diare yang berkepanjangan atau berat dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan, yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, haus berlebihan, lemas, penurunan berat badan, dan urin yang berkurang.
d. Mual dan Muntah
Beberapa orang dengan diare juga dapat mengalami mual dan muntah.
Diare biasanya tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya. Namun, diare yang tidak kunjung membaik atau memburuk dapat menyebabkan komplikasi yang fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Munculnya gejala diare pasti akan mengganggu rutinitas harian Anda. Tapi tenang dulu. Menggunakan pengobatan yang tepat untuk diare dapat memperbaiki kondisi Anda secara bertahap dengan sendirinya dalam dua atau tiga hari. Lihat daftar di bawah ini.
3. Cara Mengatasi Diare :
1. Minum banyak cairan
Banyak orang menyepelekan masalah pencernaan ini. Namun, jika tidak ditangani dengan cepat, diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi sehingga membuat kondisi Anda semakin parah. Sering minum tidak hanya membantu mengatasi dehidrasi, tetapi juga mencegah tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Minum banyak air juga merupakan cara yang baik untuk mengobati gejala diare.
Sumber cairan terbaik selama diare adalah air. Namun, Anda juga bisa meminum minuman olahraga atau cairan oralit yang bisa dibeli dari apotek tanpa resep dokter.
Cara mengobati diare dengan minum larutan oralit bahkan dikatakan lebih efektif dari sekedar minum air putih. Ini karena oralit mengandung lebih banyak elektrolit dan mineral.
Larutan ini dapat membantu usus menyerap kelebihan cairan dengan lebih efektif, menghasilkan feses yang lebih kental. Cairan elektrolit juga membantu meningkatkan aktivitas syaraf otak, kontraksi otot dan pembentukan jaringan baru dalam tubuh Anda.
2. Konsumsi probiotik
Dalam kasus diare, kami sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan probiotik. Makanan ini terbuat dari hasil fermentasi seperti tempe atau yogurt.
FYI, probiotik bisa mengembalikan keseimbangan bakteri baik di usus. Ini pasti akan membuat pencernaan Anda lebih sehat. Selain itu, probiotik dapat membuat usus terhindar dari infeksi berbahaya.
3. Hindari makan makanan pedas dan asam untuk sementara waktu.
Rasa pedas atau asam memang dapat memberikan rasa segar setelah dikonsumsi, namun pada kasus diare sebaiknya kita hindari, karena dapat memperparah gangguan pencernaan ini.
Kami juga tidak menganjurkan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan tambahan pemanis buatan atau makanan berminyak, yang dapat memperparah diare.
4. Diet BRAT
BRAT singkatan dari banana, rice, applesauce and toast. Diet ini dianggap efektif dalam meredakan diare karena sifat makanan yang hambar dan kandungan serat yang rendah dari makanan tersebut.
Daily Health juga menyarankan penderita diare untuk tidak makan berlebihan, makan gorengan, produk susu serta buah dan sayur yang memicu gas. Semua makanan ini dapat memperburuk diare.
5. Makan pisang hijau
Pisang hijau secara tradisional digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan. Sebuah studi terhadap diare di US National Library of Medicine mencatat bahwa pisang hijau dapat digunakan untuk mengobati diare klinis dan domestik.
Penelitian lebih lanjut dapat membantu untuk memahami peran pisang hijau dalam pengobatan diare dan memastikan keefektifannya.
6. Konsumsi Jahe
Orang telah menggunakan jahe selama ribuan tahun untuk mengobati semua jenis penyakit perut, tetapi bisa lebih efektif untuk mengobatinya daripada diare.
Ini sering digunakan dalam makanan, teh dan sebagai suplemen makanan untuk meredakan mabuk perjalanan, mual yang berhubungan dengan kehamilan dan mual setelah operasi atau kemoterapi.
Jahe adalah obat yang baik jika Anda sakit perut, tetapi mungkin tidak banyak membantu diare. Beberapa orang menemukan bahwa jahe dapat menyembuhkan diare dan masalah pencernaan lainnya seperti gas atau mulas.
Kesimpulan
Diare adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh infeksi, makanan yang tidak sehat, intoleransi makanan, atau masalah pencernaan lainnya. Mengetahui penyebab dan gejala diare dapat membantu dalam pengobatan dan pencegahan yang efektif. Penting untuk menjaga hidrasi yang baik, mengonsumsi makanan yang tepat, dan memperhatikan kebersihan untuk mengatasi diare dengan lebih baik. Jika diare berlanjut atau ada gejala yang serius, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Catatan
Artikel ini tidak menggantikan nasihat medis. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang serius, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Saya berharap artikel ini memberikan informasi yang berguna tentang diare. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Posting Komentar untuk " Cara Mengatasi Diare"